Mantenku

Mantenku

Kamis, 29 Agustus 2024

Saat yang Tepat

Sebenarnya saat ini adalah saat yang tepat untuk membalas segala perkataannya pada saya beberapa tahun yang lalu; saat yang tepat untuk gantian membuat dia "mak jleb". 

Tetapi....

Tidak akan saya lakukan.

Karena hidup itu bukan hanya mengejar siapa yang menang berbicara melawan siapa, ataupun siapa yang terbukti benar, melainkan juga mengejar keberkahan. 

Apalah arti kepandaian jika hanya untuk membodohkan & menjatuhkan orang lain?


Solo, 30 Agustus 2024

Jumat, 12 Juli 2024

Pingin Pindah dari Indonesia? Negara-negara ini bisa kamu pilih.

Memilih negara terbaik untuk pindah bagi keluarga Indonesia bergantung pada berbagai faktor seperti kesempatan kerja, kualitas hidup, pendidikan, layanan kesehatan, kesesuaian budaya, dan kebijakan imigrasi. Berikut beberapa negara yang sering dianggap menarik untuk pindah:

1. Australia


Kelebihan:
  • Kualitas hidup tinggi dengan gaya hidup santai.
  • Perekonomian yang kuat dengan peluang kerja, terutama di sektor-sektor seperti kesehatan, teknik, dan TI.
  • Sistem pendidikan dan fasilitas kesehatan yang sangat baik.
  • Masyarakat yang beragam dan multikultural.
  • Iklim sedang di sebagian besar wilayah.
Kekurangan:
  • Biaya hidup bisa tinggi, khususnya di kota-kota besar.
  • Jarak dari Indonesia dapat mempengaruhi perjalanan dan ikatan keluarga.
  • Kebijakan imigrasi yang ketat dan persaingan untuk mendapatkan visa migrasi terampil.

2. Kanada


Kelebihan:
  • Masyarakat yang ramah dan beragam dengan kota multikultural.
  • Sistem kesehatan dan pendidikan yang sangat baik.
  • Perekonomian yang kuat dengan peluang kerja di berbagai sektor.
  • Pemandangan alam yang indah dan peluang rekreasi luar ruangan.
  • Kebijakan ramah keluarga dan manfaat sosial.
Kekurangan:
  • Musim dingin yang dingin di banyak wilayah mungkin merupakan penyesuaian yang signifikan.
  • Proses imigrasi bisa kompetitif dan memakan waktu lama.
  • Biaya hidup bervariasi, dengan biaya lebih tinggi di kota-kota seperti Toronto dan Vancouver.

3. Selandia Baru


Kelebihan:
  • Pemandangan alam menakjubkan dengan peluang gaya hidup luar ruangan.
  • Kualitas hidup dan keamanan yang tinggi.
  • Perekonomian yang kuat dengan prospek kerja, terutama di bidang pertanian, pariwisata, dan teknologi.
  • Sistem kesehatan dan pendidikan yang sangat baik.
  • Lingkungan ramah keluarga dan komunitas yang ramah.
Kekurangan:
  • Kesempatan kerja yang terbatas dibandingkan dengan negara-negara besar.
  • Jarak dari Indonesia dapat mempengaruhi perjalanan dan hubungan keluarga.
  • Kebijakan imigrasi bersifat kompetitif, dengan fokus pada migran terampil.

4. Singapura


Kelebihan:
  • Perekonomian yang kuat dengan peluang kerja yang beragam.
  • Pelayanan publik, kesehatan, dan pendidikan yang efisien.
  • Masyarakat multikultural dengan perpaduan budaya Barat dan Asia.
  • Kedekatannya dengan Indonesia memudahkan perjalanan dan kunjungan keluarga.
  • Iklim tropis.
Kekurangan:
  • Tingginya biaya hidup, termasuk perumahan dan pendidikan.
  • Kebijakan imigrasi yang ketat dan pasar kerja yang kompetitif.
  • Keterbatasan ruang dan lingkungan perkotaan yang padat.

5. Amerika Serikat


Kelebihan:
  • Peluang kerja yang beragam di berbagai industri.
  • Sistem pendidikan dan kesehatan kelas dunia.
  • Keanekaragaman budaya dan kota-kota yang dinamis.
  • Peluang inovasi dan kewirausahaan.
  • Beragam pemandangan dan iklim untuk dipilih.
Kekurangan:
  • Proses imigrasi bisa jadi rumit dan panjang.
  • Biaya hidup sangat bervariasi berdasarkan wilayah, dengan kota-kota besar yang mahal.
  • Perubahan politik terkini mungkin berdampak pada kebijakan imigrasi dan ketersediaan visa.

Pertimbangan untuk Keluarga Indonesia:

1. Pendidikan:

  • Carilah negara-negara yang memiliki sekolah bagus dan peluang pendidikan bagi anak-anak.
  • Layanan Kesehatan: Akses terhadap fasilitas dan layanan kesehatan yang berkualitas sangatlah penting.

2. Pasar Kerja:

  • Pertimbangkan peluang kerja yang selaras dengan keterampilan dan kualifikasi Anda.
  • Komunitas dan Budaya: Mengevaluasi kesesuaian budaya dan jaringan dukungan yang tersedia untuk ekspatriat Indonesia.

3. Biaya Hidup:

  • Menilai keterjangkauan, termasuk perumahan, utilitas, dan pengeluaran sehari-hari.

Kesimpulan:

Pada akhirnya, negara terbaik untuk pindah akan bergantung pada prioritas, kualifikasi, dan preferensi keluarga Anda. Meneliti kebijakan imigrasi, pasar kerja, dan faktor gaya hidup setiap negara akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat.


Minggu, 30 Oktober 2022

Paijan: Sakit Jiwa atau Memang Penjahat?

Halo, nama saya Angel Solihatun. Panggil saya Angel ya, jangan Atun, nanti ketahuan kalau saya ini udik. Ini kisah nyata.

Tahun 2007-2008, ketika saya hamil anak pertama, saya pernah tidak berani pulang jika suami saya belum pulang karena ada seseorang di rumah, sebut saja Paijan, yang akan meminjam sepeda motor saya untuk mengunjungi pacarnya yang bernama Painem di Mojosongo. Saya kadang pergi ke tempat kos saya dulu ketika masih kuliah dan ada di sana sampai sore. Sekedar info, sepeda motor saya kredit dan dibayari bapak saya. Bapak saya membelinya agar saya bisa mengajar sore (ngelesi) dengan mudah, bukan untuk dipinjamkan pada siapapun, apalagi si Paijan. Apalagi untuk pacaran.

Awalnya satu kali, dua kali, saya tidak bermasalah ketika sepeda saya dipinjam. Tapi, setelah menjadi kebiasaan rutin, saya mulai merasa jengkel. Apalagi, jika saya protes kepada Mas Terbaik, suami saya, dia malah marah pada saya & meminta saya tidak protes padanya karena bukan Mas Terbaik yang meminjam, melainkan orang lain. Saya, yang hanya sendiri, tidak punya bala bantuan, & jauh dari keluarga, tentu saja sangat sakit hati.

Kamis, 30 Juli 2020

Pengalaman di Negara Inggris

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan kesempatan berada di negara Inggris selama kurang lebih 2 bulan. Saya menjalankan tugas sebagai seorang Duta Bahasa Negara. Tugas saya adalah mengajar bahasa dan budaya di University of Nottingham.

Bersambung

Jumat, 24 Juli 2020

Aku Curi Panggungmu

"Nora, Dewi mengundang kita semua makan-makan di Pop Chicken," Chika berkata padaku.

"Oya? Dalam rangka apa?" tanyaku. Sebenarnya aku sudah bisa menebak. Pasti Dewi mengadakan acara itu untuk syukuran karena dia sudah berhasil lulus kuliah masternya di Inggris. 

"Lho kan, dia udah kelar kuliahnya di Inggris. Kamu gimana sih," jawab Chika sambil mendorong punggungku.

"Iya. Pasti aku datang. Kita barengan aja mau?" tanyaku. Chika adalah sahabat terbaikku. Pasti dia tidak akan menolak ajakanku.

"Oke. Aku tunggu di jalan dekat rumahku ya jam 9 ya," pintanya. Acara akan diadakan besok pukul 9 pagi. Jadi pukul 9 adalah waktu yang sesuai untuk berangkat. 

Tapi, aku tidak ingin Nora merasa penting. Kalau kami datang tepat waktu, dia pasti akan merasa besar kepala. Dia akan mengira kalau kami menyukainya. 

Bersambung

Kamis, 23 Juli 2020

Aku akan Menemukan Kelemahanmu

[Kisah fiksi dari sudut pandang antagonis]

Hai pembaca. Perkenalkan namaku Aldona. Aku biasa dipanggil Bu Dona. Aku sudah menikah selama 10 tahun dan mempunyai 2 anak yang pintar. Keluarga kami keluarga bahagia. Kami juga keluarga cerdas. Aku sendiri bekerja sebagai seorang guru di sekolah swasta. 

"Bu Rini, gimana kuliahnya?" tanyaku pada bu Rini, teman kerjaku. Dia adalah seorang guru Matematika yang sekarang sedang mengambil gelar Magister dari sebuah universitas terkenal di kotaku.

"Baik-baik saja. Alhamdulillah," jawabnya dengan ceria.

Jumat, 20 Januari 2017

Mbolang to Singapura

Halo, pembaca yang budiman. Ketemu lagi dengan saya, admin Catatan Harian. Biasanya saya bercerita tentang kehidupan saya yang ga jauh-jauh amat dari mengajar  karaoke. Sedikit berbeda, kali ini saya akan menceritakan pengalaman mbolang saya.


Sebenarnya saya bukan orang yang suka mbolang. Bagi saya yang dibesarkan di keluarga yang pas-pasan, main atau traveling itu hanya membuang uang. Namun, berawal dari terlanjur mempunyai passport untuk mengikuti sebuah conference di Kamboja (yang kemudian saya juga batal kesana karena pertimbangan biaya), terbersit rasa dalam hati untuk merasakan traveling ke luar negri.