oleh Anto Suryo Pribadi (Guru di Solo)
Dalam catatan sejarah, guru senantiasa diceritakan sebagai orang yang memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Socrates, Plato, dan Aristoteles adalah guru-guru yang mempengaruhi perjalanan sejarah Yunani. Ketika Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu, pertanyaan yang diajukan Kaisar Jepang kepada punggawa-punggawa bukanlah berapa tentara yang masih ada, melainkan berapa guru yang masih tersisa? Mengapa? Karena guru menentukan maju mundurnya suatu bangsa.
Dalam konteks pendidikan Islam, guru dikenal sebagai pendidik dan merupakan terjemahan dari berbagai kata yakni murrabi, mu'allim, dan muaddib. Kata murrabi sering dijumpai dalam kalimat yang bersifat jasmani maupun rohani. Pemeliharaan tersebut terlihat dalam proses orangtua membesarkan anaknya.