"Kenapa sih kamu lebih suka membuka buku pelajaran daripada Al Qur'an?"
Saya rasa kalimat di atas itu sangat janggal maknanya; seakan-akan si pembicara menganggap bahwa menuntut ilmu itu tidak penting. Seakan-akan, menuntut ilmu itu bukan perintah agama. Si pembicara ini maksudnya baik, of course, untuk menyadarkan orang lain betapa membaca Al Quran itu penting. Tapi meski isi nasehatnya benar, jika disampaikan dengan bahasa yang 'dangerous' ini, akan membuat orang lain yang seperti saya jadi illfeel (ilang feeling).