Mantenku

Mantenku

Minggu, 18 Mei 2014

Si "Mindset"

Tengah malam begini saya masih melek, nungguin Filza yang sedang bermain-main dengan mie. Tiap tengah malam, Filza memang sering terbangun, entah untuk main atau minta susu.Tapi kali ini lebih heboh karena dia ga mau pake baju (tutup muka). Ya sudahlah, yang pasti mamanya harus nungguin ini. 

Cari inspirasi nulis saja.... Soalnya jujur saja, kalau mau baca-baca, males lah. Lebih enak menulis. Mendengarkan & berbicara juga lebih suka berbicara. Krik....krik...krik..... apa maksudnya? Hehee...

Oh iya, saya ingat satu kata, mindset. Kata ini tidak asing di telinga kita. Namun, untuk saya, kata ini menyimpan kenangan tersendiri. Kenangan buruk? Bukan juga, pokoknya membekas deh di hati.

Suatu hari saya bercerita kepada seseorang bahwa anak saya, si sulung Naufal itu bisa diam & terkendali ketika nonton Youtube. Karena memang anak laki-laki, dia lebih suka bergerak kesana kemari. Kadang mamanya ini juga capek nungguin & teriak-teriak kalau ada bahaya... Bayangan saya orang ini, seperti halnya orang lain yang sudah mempunyai anak, akan menjawab dengan bahasa yang menyejukkan. Tapi apa katanya?

SMP 20 di Mata Saya

Sudah hampir 7 tahun mengabdi di SMP ini. 17 Juli 2007 adalah hari pertama menginjakkan kaki di sekolah ini. Suka & duka telah saya alami. Asam garam kehidupan sudah saya rasakan (baru 7 tahun sudah ngaku2 asam garam, hehee...). Bagi saya SMP 20 adalah:

1. Tempat berlatih me-manage kelas.


Sebelumnya saya mempunyai sedikit pengalaman mengajar di pusat bahasa sebuah universitas & beberapa sekolah karena job dari lembaga. Namun, SMP 20 lah yang paling memberi saya pengalaman & pelajaran bahwa mengajar itu harus mempertimbangkan management kelas yang baik. Jika tidak, oh no.... siswa-siswi bisa berhamburan kesana-kesini. Sebelumnya, di tempat lain, siswa-siswinya bisa dibawa ke mana saja, student-centered oke, teacher-centered juga oke. Tapi di sekolah ini, I conduct mostly teacher-centered learning, ya menyesuaikan siswa gitu deh.

"Ga tau Pak, kan udah dari komputer"

Saya & suami senang sekali belanja sama-sama ke swalayan atau toserba. Untuk belanja kebutuhan sehari-hari, biasanya kami suka belanja di L*wes Nusukan & toserba N*va Klodran karena harganya cenderung lebih murah. Untuk belanja partai kecil, biasanya ketika anak kami minta jajan, kami cukup ke Alfamart atau Indomaret. Bahkan kami akan merasa sangat senang jika anak-anak mau "hanya" diajak ke toko/warung dekat rumah saja.

Barusan saya & suami berbelanja ke toserba N*va yang berlokasi di jl. Adisumarmo, Klodran. Toserba ini terletak di dekat batas kota, tepat di perbatasan antara Solo, Karanganyar, & Boyolali. Toserba ini lumayan dikenal, selain karena harga barang di supermarket murah, juga karena menyediakan parkir yang nyaman & luas. Sesuai dengan mottonya yakni "Belanja Mudah, Harga Murah". Tapi, hari ini kami sedikit kecewa dengan pelayanan mbak kasir, sebut saja mbak Atika.

Rabu, 07 Mei 2014

My Mom

By the way, sedikit aku mau cerita ni tentang my mom. My mom adalah seorang guru SMP di Kulon Progo. Namanya Ibu Nurwiyati. My mom ini masih terlihat cantik & awet muda ya. My mother is a hard worker.  Beliau selalu bekerja keras. Bahkan, beliau paid all my need since I was a baby seperti single parent. My father? Ya, beliau masih sehat sampai sekarang and I love him very much. Ada beberapa hal that can't be mentioned here yang membuat my mom harus bekerja keras.

Kamis, 01 Mei 2014

Hardiknas 2014

Hari ini, 2 Mei 2014. Semua insan pendidikan merayakan hari jadi. Tak terkecuali diriku. Pagi2 tadi aku sudah menyiapkan baju Korpri untuk mengikuti upacara bendera di sekolah. Di sekolah, hanya ada sekitar 10 guru & karyawan yang mengikuti upacara karena 25 guru yang lain mengukuti upacara di stadion Sriwedari. Upacara berjalan dengan lancar; satu dua murid yang sakit ditolong & dirawat oleh petugas P3K yang terdiri dari guru & beberapa murid.

Gambar dari www.kejarpaket.com

Selasa, 29 April 2014

Pandainya Manusia Bermain Retorika

Retorika adalah sebuah teknik persuasi yang bertujuan membujuk dengan karakter berbicara dan argumen ("Retorika", 2014). Dengan kata lain, si pelaku retorika akan berusaha menggiring opini para pembaca supaya mereka mengikuti & mempercayai alur berbicara sang penulis. Secara umum, ada 3 jenis retorika yang kita kenal: retorika deliberatif, forensik, & demonstratif.

Sabtu, 26 April 2014

I Quit

I quit from the business....
Why? Why? Oh...why?
Tell me why?
Ain't nothin' but the heartache.
Stop, malah nyanyi :D