Mantenku

Mantenku

Minggu, 21 Juli 2013

Menciptakan Rumah Layak Anak


Oleh Rosiena Retno Suryani, ST – Kartasura


Riuh rendah suara anak-anak sore itu memenuhi seisi ruangan rumah kami. Celoteh si kecil yang baru belajar bicara pun menambah ramai suasana rumah. Tak ayal, rumah yang tadinya rapi pun menjadi berantakan oleh mainan anak-anak yang berserakan. 


Ya…rumah memang tempat bermain bagi kedua anak kami yang masih balita. Walau rumah kami tak besar, namun anak-anak terlihat nyaman. Kami memang mendambakan rumah kecil ini menjadi rumah yang layak untuk tumbuh kembang mereka. Merujuk pada istilah yang berkembang saat ini, yakni kota layak anak, maka kami pun ingin rumah kami menjadi rumah layak anak. 


Nah, untuk mewujudkan rumah layak anak kita selaku orang tua dapat melakukan beberapa langkah berikut: Pertama, aman. Anak dapat menjalankan aktivitasnya dengan aman, jauh dari hal-hal yang dapat membahayakan dirinya. Tentu saja kondisi aman akan lebih optimal dengan pengawasan dari orang tua atau pengasuh. 


Kedua, bersih dan sehat. Biarkan kreativitas mereka berkembang tanpa harus dibatasi dengan rasa takut kotor atau sakit. Tetapi kita harus mengupayakan lingkungan tempat bermain mereka senantiasa bersih. Sementara, rumah sehat dilengkapi dengan ventilasi yang cukup, sehingga sinar matahari dan udara bersih masuk. Biasakan anak-anak menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Misal, membuang sampah pada tempatnya atau mencuci tangan dengan sabun setelah bermain. 


Ketiga, fasilitas yang mendukung tumbuh kembang anak yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Sebab, anak mempunyai kebutuhan yang berbeda. Seringkali orang tua hanya menuruti keinginan anak yang belum tentu sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini bukannya akan meningkatkan potensi anak, tapi justru akan merusak/mematikan kreativitas mereka. Contohnya, adalah permainan yang mahal, juga gadget/media elektronik yang belum saatnya diberikan untuk anak. Tidak harus mengeluarkan biaya besar untuk tersedianya fasilitas anak. 


Keempat, SDM yang mendukung tumbuh kembang anak. Tentu yang paling layak untuk mendampingi tumbuh kembang anak-anak adalah orang tua mereka sendiri. Namun, seringkali tugas ini harus diamanahkan kepada pengasuh atau orang lain yang dipercaya. Jika memang demikian, selektif dalam memilih pengasuh adalah bagian dari kepedulian orang tua dalam memenuhi hak anak, jangan sampai hak-hak anak kita terdzalimi hanya karena pengasuh yang tidak memahami kebutuhan anak.


Kelima, kegiatan yang mendukung. Anak tak hanya butuh materi, namun juga butuh pembinaan, pengasuhan, pendidikan yang sesuai dengan masa perkembangannya. Kebutuhan ini tidak hanya bisa dipenuhi oleh sekolah formal saja, tetapi kegiatan di rumah bisa diprogramkan oleh orang tua untuk memenuhi kebutuhannya. 


Jika anak-anak merasa nyaman beraktivitas di rumah, mereka akan mencintai rumahnya, walau secara fisik tidak harus mewah atau full fasilitas. Semoga rumah kita menjadi rumah yang layak untuk anak-anak dan kelak mereka pun akan memiliki potensi yang layak untuk dibanggakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar