Pacaran, Boleh enggak sih?

Suatu siang di kelas yang "extraordinary"

Siang ini pelajaran Bahasa Indonesia terasa sejuk & damai. Beberapa bangku siswa kosong karena penghuninya tidak masuk. Beberapa siswa sedang dipanggil guru-guru lain untuk menyelesaikan persoalan & mendapatkan pembinaan. Siswa-siswi yang berada di kelas kebanyakan siswa yang anteng & rajin belajar. Saking tenangnya sampai bu guru yang cantik ini bilang, "Enak ya kalau pelajaran siswanya sedikit seperti ini terus?" 

Siswa-siswa pun menyambut pertanyaan tadi dengan jawaban yang tak kalah seru, "Iya Bu, enak sekali."

Seorang siswi memanggil saya, "Bu, maaf Bu, kesini sebentar. Itu tangannya Wati (nama samaran) ada tulisannya."

Filza

Hello. Nice weather today, everyone?

Masih ingat kan cerita tentang anak saya yang kedua, Filza? Seperti yang saya ceritakan di artikel terdahulu di blog ini (di sini), Filza (ketika 2,5 bulan) menderita penyakit yang yang dinamakan meningo encephalistis, suatu kondisi dimana otak & selaput yang membungkusnya terinfeksi. Teman-teman pasti pernah mendengar istilah meningitis ya, seperti yang diderita Ashanty & Juwita Bahar. Itu adalah radang selaput otak. Meningoencephalistis ini sudah lebih jauh karena otak juga sudah terinfeksi. Tapi kata DSA (Dokter Spesialis Anak) Filza, kalau meningitis itu biasanya otak juga kena. Terus apa ya bedanya? Hehehee.... ga tau detilnya saya, pokoknya itu penyakit berbahaya & bisa (banyak) yang berakibat kematian. Teman Filza (teman mondok, kamar PICU bersebelahan), namanya Sofi (9 bulan waktu itu), meninggal karena penyakit yang sama ini, hanya kabarnya bayi yang satu ini memang lebih parah. Jika sembuh, beberapa mengalami  gejala sisa, entah itu buta, tuli, atau keterlambatan mental. 

Karaoke Hemat

Hello my friends.

Kali ini saya mau posting tentang karaoke ni. Yup, karaoke adalah hobi saya. Kalau lagi suntuk, pusing, maka karaoke adalah obatnya obatnya hehee... Memang suara saya pas-pasan untuk ukuran penyanyi, tapi untuk sekedar hobi, boleh lah ya...

Bertahun-tahun yang lalu, ketika saya masih SMP-SMA, saya punya tape recorder yang bisa digunakan untuk karaoke. Tiap hari saya karaoke. Kalau beli kaset, pasti nyari kaset karaoke. Ibu, ayah, & adik saya semua hobi karaoke. 

Seandainya Kita tidak Menggaji Tukang Momong

Seandainya kita tidak menggaji tukang momong, kita juga bisa beli sepeda lipat seperti itu.
Seandainya kita tidak menggaji tukang momong, kita bisa memperbaiki sepeda mini itu.
Seandainya kita tidak menggaji tukang momong, kita bisa merencakan mempuyai 4 anak sekaligus.
Seandainya kita tidak menggaji tukang momong, kita bisa lebih banyak berbakti.
Seandainya kita tidak menggaji tukang momong, tubuhku pasti gemuk, tidak sekurus ini.
Seandainya kita tidak menggaji tukang momong, catatanku tidak akan setebal ini.

Paket dari VIVA

Seharian ini saya pusing 10 keliling memikirkan nasib prototype produk thesis saya. As I told you, saya sedang mengadakan sebuah penelitian pengembangan materi ajar untuk mensupport Kurikulum 2013, especially in mapel Bahasa Inggris. Pusing, pusing, & pusing. Saya sedang mendedel produk saya ini karena besok rencananya akan saya konsulkan ke dosbim saya tercinta hehee....

Suddenly, ada telpon dari kurir expedisi mau ngirim paket dari Viva. Kenapa ya Viva ngirim paket, padahal saya ga pesen apa-apa. Memang beberapa bulan yang lalu saya mengisi daftar member ke website viva di www.vivacosmetic.com; kirain cuma gitu aja trus udah. Eh, ternyata ada welcome gift nya hihii...

Home Snow Vanishing Cream

Pertama kali kenal Home Snow Vanishing Cream tahun 1996 (kalau tidak salah). Ketika itu saya kelas 2 SMP. Produk ini juga populer disebut Hormone. Ketika memakai Home Snow, kulit terasa sejuk & tidak berminyak. Dari ke hari, kulit rasanya juga semakin cerah. Harganya sangat murah, kalau tidak salah dulu hanya 750 rupiah, harga yang sangat terjangkau untuk pelajar. Namun, karena murahnya itu, saya jadi ragu. Jadi saya tinggalkan krim ini & berpindah ke merk lain yang lebih populer & aman.

Asyiknya TTS

Sudah beberapa kali saya mengajar bahasa Indonesia dengan TTS. Anak-anak menyukai. Mungkin ini adalah salah satu teknik yang menantang. TTS ini akan membuat mereka spending the time on opening the books demi mendapatkan jawaban. Kadang mereka juga berdiskusi dengan teman sebangku mereka.

Hari ini, giliran mereka yang harus membuat TTS untuk saya (gantian dong, masa teacher terus hehee...). Ternyata waktu yang mereka butuhkan lebih lama ya daripada mengerjakan TTS yang sudah jadi. Iya lah, membuat TTS kan harus memikirkan bentuk TTS, jawaban, & soalnya. I recommended them to make the answers first. Kenapa? In order to save time. 

My Product Prototype

Hore...

Prototype saya sudah jadi. 

Untuk thesis saya, saya mengambil research design R&D (Research & Development/ Penelitian & Pengembangan). Saya memilih mengembangkan materi untuk memberi suplemen pada buku Bahasa Inggris di K13. Untuk need analysis sudah saya lakukan di SMP 1, 4, dan 12 karena mereka sudaah menerapkan K13 di sekolahnya. Kenapa harus R&D? Nanti di masa yang akan datang, jika saya diberi kesempatan untuk lanjut study ke S3, saya juga ingin mengambil R&D lagi. Kenapa sih? Karena hasilnya bisa digunakan untuk pengajaran (produknya bisa dipakai), tidak hanya menjadi referensi di perpustakaan.

Hapus 2 Blog Saya

"Segala sesuatu yang mempunyai awalan pasti akan menemui saat terakhirnya"

"Semua yang hidup pasti akan mati"

Hmmm... apalagi ya peribahasa yang intinya semua itu akan ada akhirnya. 

Sore ini saya memutuskan menghapus 2 blog saya. Mengelola 4 blog rasanya juga lumayan kepayahan juga ternyata. Pertama, saya googling artikel tentang menghapus blog di blogspot. Akhirnya ketemu juga di sini. Langkahnya mudah ya, saya dulu juga pernah menghapus salah satu blog saya karena URL nya jadi terasa aneh (radenroro.blogspot.com). Ngapain juga masang gelar yang udah ga laku di jaman cyber ini hehee... 

Pengalaman Pertama Mengecat Rambut

Rambut adalah mahkota wanita. 

Tidak heran jika banyak wanita yang melakukan perawatan untuk mempercantik rambut, mulai dari rebonding, cream bath, hair spa, de el el. Bahkan tidak jarang kita melihat kaum hawa ini berlenggak-lenggok kesana kemari dengan rambut coklat, merah, & pirang karena mereka menggunakan pewarna rambut untuk mempercantik rambutnya.

Karena tertarik dengan warna-warni tadi, saya pun memutuskan pergi ke swalayan untuk membeli cat rambut (hair colorant). Kebetulan suami saya adalah pengguna setia Miranda hair colorant karena rambutnya sudah banyak ubannya (Peace, papah hehee...). Saya pun ikut-ikutan beli Miranda, tapi yang warnanya Red as Fire. Wuihhh.... merah semerah api.

Penampakan Miranda MC-3 Red as Fire

Si "Mindset"

Tengah malam begini saya masih melek, nungguin Filza yang sedang bermain-main dengan mie. Tiap tengah malam, Filza memang sering terbangun, entah untuk main atau minta susu.Tapi kali ini lebih heboh karena dia ga mau pake baju (tutup muka). Ya sudahlah, yang pasti mamanya harus nungguin ini. 

Cari inspirasi nulis saja.... Soalnya jujur saja, kalau mau baca-baca, males lah. Lebih enak menulis. Mendengarkan & berbicara juga lebih suka berbicara. Krik....krik...krik..... apa maksudnya? Hehee...

Oh iya, saya ingat satu kata, mindset. Kata ini tidak asing di telinga kita. Namun, untuk saya, kata ini menyimpan kenangan tersendiri. Kenangan buruk? Bukan juga, pokoknya membekas deh di hati.

Suatu hari saya bercerita kepada seseorang bahwa anak saya, si sulung Naufal itu bisa diam & terkendali ketika nonton Youtube. Karena memang anak laki-laki, dia lebih suka bergerak kesana kemari. Kadang mamanya ini juga capek nungguin & teriak-teriak kalau ada bahaya... Bayangan saya orang ini, seperti halnya orang lain yang sudah mempunyai anak, akan menjawab dengan bahasa yang menyejukkan. Tapi apa katanya?

SMP 20 di Mata Saya

Sudah hampir 7 tahun mengabdi di SMP ini. 17 Juli 2007 adalah hari pertama menginjakkan kaki di sekolah ini. Suka & duka telah saya alami. Asam garam kehidupan sudah saya rasakan (baru 7 tahun sudah ngaku2 asam garam, hehee...). Bagi saya SMP 20 adalah:

1. Tempat berlatih me-manage kelas.

Sebelumnya saya mempunyai sedikit pengalaman mengajar di pusat bahasa sebuah universitas & beberapa sekolah karena job dari lembaga. Namun, SMP 20 lah yang paling memberi saya pengalaman & pelajaran bahwa mengajar itu harus mempertimbangkan management kelas yang baik. Jika tidak, oh no.... siswa-siswi bisa berhamburan kesana-kesini. Sebelumnya, di tempat lain, siswa-siswinya bisa dibawa ke mana saja, student-centered oke, teacher-centered juga oke. Tapi di sekolah ini, I conduct mostly teacher-centered learning, ya menyesuaikan siswa gitu deh.

"Ga tau Pak, kan udah dari komputer"

Saya & suami senang sekali belanja sama-sama ke swalayan atau toserba. Untuk belanja kebutuhan sehari-hari, biasanya kami suka belanja di L*wes Nusukan & toserba N*va Klodran karena harganya cenderung lebih murah. Untuk belanja partai kecil, biasanya ketika anak kami minta jajan, kami cukup ke Alfamart atau Indomaret. Bahkan kami akan merasa sangat senang jika anak-anak mau "hanya" diajak ke toko/warung dekat rumah saja.

Barusan saya & suami berbelanja ke toserba N*va yang berlokasi di jl. Adisumarmo, Klodran. Toserba ini terletak di dekat batas kota, tepat di perbatasan antara Solo, Karanganyar, & Boyolali. Toserba ini lumayan dikenal, selain karena harga barang di supermarket murah, juga karena menyediakan parkir yang nyaman & luas. Sesuai dengan mottonya yakni "Belanja Mudah, Harga Murah". Tapi, hari ini kami sedikit kecewa dengan pelayanan mbak kasir, sebut saja mbak Atika.

My Mom

By the way, sedikit aku mau cerita ni tentang my mom. My mom adalah seorang guru SMP di Kulon Progo. Namanya Ibu Nurwiyati. My mom ini masih terlihat cantik & awet muda ya. My mother is a hard worker.  Beliau selalu bekerja keras. Bahkan, beliau paid all my need since I was a baby seperti single parent. My father? Ya, beliau masih sehat sampai sekarang and I love him very much. Ada beberapa hal that can't be mentioned here yang membuat my mom harus bekerja keras.

Hardiknas 2014

Hari ini, 2 Mei 2014. Semua insan pendidikan merayakan hari jadi. Tak terkecuali diriku. Pagi2 tadi aku sudah menyiapkan baju Korpri untuk mengikuti upacara bendera di sekolah. Di sekolah, hanya ada sekitar 10 guru & karyawan yang mengikuti upacara karena 25 guru yang lain mengukuti upacara di stadion Sriwedari. Upacara berjalan dengan lancar; satu dua murid yang sakit ditolong & dirawat oleh petugas P3K yang terdiri dari guru & beberapa murid.

Gambar dari www.kejarpaket.com