Sambungan dari Cerita Usus Buntu 1
Hari ini saya galau segalau-galaunya.... Mau lanjut di RS ini atau tidak?
Pemeriksaan Sabtu yang lalu berkesimpulan saya harus operasi usus buntu. Oleh karea itu dokter meminta saya cek darah ke Lab. Ada 11 jenis pemeriksaan yang diperlukan. Apa saja? Banyak banget males buat mengingatnya.
Tadi pagi saya mampir sekolah dulu untuk memberi tugas pada murid. Meski hanya guru honorer, tapi tetap harus profesional ya, meski sedang sakit. Whatever lah, yang penting niat saya baik yaitu meninggalkan jam dengan ksatria, dengan ijin baik-baik.
Sesampainya di RS, saya mendapat antrian nomor 48. Saya langsung antri di gerai Askes. Lumayan lama juga saya berdiri karena kursi memang sudah penuh sesak, bahkan berdiri pun sudah uyel-uyelan. Setelah lumayan lama, akhirnya saya dipanggil. Setelah mendaftar, saya langsung naik ke atas ke lantai 2 ke tempat Lab Patologi Klinik.
Di Lab tersebut, saya mendapat antrian nomor 75. "Banyak amit," pikir saya. Beberapa pasien sudah lumayan tua, dan diantaranya ada yang datang tanpa diantar. Ternyata pendaftaran mereka juga bermasalah (maklum sudah tua, kasihan sekali kebingungan di sana). Mereka diminta turun ke lantai 1 lagi untuk minta acc pada bu A (lupa namanya tadi). What for ya kira-kira? I don't know.
Tidak ama setelah itu saya dipanggil masuk ke dalam. "Nona Primanda Dewanti," gitu kata petugas. Nona? Wow, jadi pingin malu nih :D. Di dalam saya diambil darah oleh seorang residen Patologi Klinik. Orangnya masih muda, sayang wajahnya ga kelihatan. Pakai masker sih. Pintar juga masnya, sambil ambil darah, dia ngajak saya ngobrol macam-macam, mulai dari usus buntu, keheranan dia kok saya masih bisa jalan-jalan (lha wong pas ga sakit), sama skor TOEFLnya yang sudah 640 (hmm...saya aja kalah ni). Akhirnya selesai dan saya harus kembali lagi....BESOK PAGI!
Oke, sampai disini dulu...
Hari ini saya galau segalau-galaunya.... Mau lanjut di RS ini atau tidak?
Pemeriksaan Sabtu yang lalu berkesimpulan saya harus operasi usus buntu. Oleh karea itu dokter meminta saya cek darah ke Lab. Ada 11 jenis pemeriksaan yang diperlukan. Apa saja? Banyak banget males buat mengingatnya.
Tadi pagi saya mampir sekolah dulu untuk memberi tugas pada murid. Meski hanya guru honorer, tapi tetap harus profesional ya, meski sedang sakit. Whatever lah, yang penting niat saya baik yaitu meninggalkan jam dengan ksatria, dengan ijin baik-baik.
Sesampainya di RS, saya mendapat antrian nomor 48. Saya langsung antri di gerai Askes. Lumayan lama juga saya berdiri karena kursi memang sudah penuh sesak, bahkan berdiri pun sudah uyel-uyelan. Setelah lumayan lama, akhirnya saya dipanggil. Setelah mendaftar, saya langsung naik ke atas ke lantai 2 ke tempat Lab Patologi Klinik.
Di Lab tersebut, saya mendapat antrian nomor 75. "Banyak amit," pikir saya. Beberapa pasien sudah lumayan tua, dan diantaranya ada yang datang tanpa diantar. Ternyata pendaftaran mereka juga bermasalah (maklum sudah tua, kasihan sekali kebingungan di sana). Mereka diminta turun ke lantai 1 lagi untuk minta acc pada bu A (lupa namanya tadi). What for ya kira-kira? I don't know.
Ini macam-macam jenis yang diperiksa
Tidak ama setelah itu saya dipanggil masuk ke dalam. "Nona Primanda Dewanti," gitu kata petugas. Nona? Wow, jadi pingin malu nih :D. Di dalam saya diambil darah oleh seorang residen Patologi Klinik. Orangnya masih muda, sayang wajahnya ga kelihatan. Pakai masker sih. Pintar juga masnya, sambil ambil darah, dia ngajak saya ngobrol macam-macam, mulai dari usus buntu, keheranan dia kok saya masih bisa jalan-jalan (lha wong pas ga sakit), sama skor TOEFLnya yang sudah 640 (hmm...saya aja kalah ni). Akhirnya selesai dan saya harus kembali lagi....BESOK PAGI!
Oke, sampai disini dulu...
nice story!
BalasHapus