Mantenku

Mantenku

Selasa, 24 Juni 2014

Semua sudah Tertulis

Bismillah.... semoga ga ada yang mengatakan saya ini ahli agama dadakan. Hal yg seperti itu bikin takut mau posting yang baik-baik berdasarkan agama. Bisa dibayangkan ya, sudah berusaha baik saja masih sangat mungkin kelihatan buruk di mata orang lain. BTW anyway busway, saya tetep bukan seorang ahli agama & I really know it.

Sangat kebetulan sekali, hari ini pas sekali membaca Al Qur'an di akhir QS An Naml. Kebetulan sekali ketika membaca salah satu ayat, my heart jadi trembling.


"Tiada sesuatupun yang ghaib di langit dan di bumi, melainkan (terdapat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. An Naml: 75).

Saya jadi ingat kata ustadzah waktu itu...."Siapa pun yang terpilih menjadi presiden itu sebenarnya sudah tertulis di Lauhul Mahfudz. Jadi Presiden Indonesia 2014 itu namanya sudah ada di sana. Kita hanya bisa berusaha memilih dengan pertimbangan yang baik."

Memang saya ini merasa sangat beruntung bisa memiliki, bukan memiliki ya, tergabung dalam kelompok pengajian ini. Ada yang menyebutnya liqo', kalo saya sih pengajian gitu aja. Saya memang tidak merahasiakannya karena dulu saya pernah kena batunya ketika masih kuliah di S1 (karena merahasiakan), tapi ceritanya di postingan berikutnya saja ya.

Semua-mua dibahas di sini. Yang paling membuat saya bahagia adalah saya bebas curhat dengan solusi yang sejalan dengan agama. Kenapa agama lagi? Lha saya ini kan mencari kesuksesan akhirat tho, ga cuma dunia saja.

Dramatisir sebentar biar rileks.
____________________________________________
"Emang kamu kalo udah ngaji, udah pake jilbab kayak gitu, udah merasa sok paling bener kayak gitu, pasti masuk surga?"
"Hello.... Yang udah usaha kayak gini aja belum tentu masuk surga, apalagi yang ga usaha sama sekali."
____________________________________________

Heheee...udah ya dramatisirnya...

Ustadzah melanjutkan, "Jadi siapa pun nanti yang terpilih, kita tetap harus menghormati. Tidak perlu saling menghujat atau merendahkan. Dalamnya hati para pemimpin itu hanya mereka & Allah yang tahu."

Tidak perlu resah & gelisah bahwa calon yang didukung tidak akan menang sehingga gencar2an menghujat. Tidak perlu jadi "pahlawan kesiangan" bagi orang lain sehingga berusaha persuade other's opinion. Yakin deh semua orang di dunia maya tu udah pinter browsing semua. Share artikel boleh aja, tapi ga perlu dibumbui dengan komen yang membangkitkan emosi I think. Ada situs berbau Islam tapi tidak Islami, iya ada. Udah tau.

Semua orang tu sudah pandai menilai I guess. Ketika mendapat info, langsung alarmed...siapa yang memberi info, siapa temannya, bagaimana kesehariannya, bagaimana sholatnya, bagaimana ngajinya, dll dll. Kalo udah dapet jawabannya, pasti deh langsung bisa menilai perlu dijadikan bahan pertimbangan ga that information tu. Maaf lho ya, ini hanya my own paradigm in determining something.

"Religious paradigm is an old paradigm....." katanya. Parah lagi ada yang bilang "Itu sara". Sumonggo saja. For me, religious paradigm itu yang menentukan hari akhir saya, mau berakhir di heaven atau di hell. Kita masing-masing harus berusaha menyelamatkan akhirat masing-masing kan ya. 

Saya tidak bermaksud sara. Saya hanya takut pada firman Allah di QS. Al Maidah 51 (sebagai seorang muslim, boleh kan saya merasa takut pada ayat di kitab suci saya).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim (QS. 5: 51).

Saya benar-benar takut menjadi seperti yang disebut di ayat itu. Orang lain mungkin tidak takut, biarin deh. Yang penting saya takut. Jika memilih si X, maka artinya saya turut memilih si Y untuk memimpin kota yang itu. Saya..saya... hanya takut pas ditagih di akhirat, saya mau jawab apa... mau memohon kembali ke dunia ya jelas ga bisa lah (Swear...ini berkaca-kaca, mo nangis).
Sudah-sudah.... intinya "let's appreciate others' choices".

Salam hangat for all.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar