Mantenku

Mantenku

Minggu, 18 Mei 2014

SMP 20 di Mata Saya

Sudah hampir 7 tahun mengabdi di SMP ini. 17 Juli 2007 adalah hari pertama menginjakkan kaki di sekolah ini. Suka & duka telah saya alami. Asam garam kehidupan sudah saya rasakan (baru 7 tahun sudah ngaku2 asam garam, hehee...). Bagi saya SMP 20 adalah:

1. Tempat berlatih me-manage kelas.


Sebelumnya saya mempunyai sedikit pengalaman mengajar di pusat bahasa sebuah universitas & beberapa sekolah karena job dari lembaga. Namun, SMP 20 lah yang paling memberi saya pengalaman & pelajaran bahwa mengajar itu harus mempertimbangkan management kelas yang baik. Jika tidak, oh no.... siswa-siswi bisa berhamburan kesana-kesini. Sebelumnya, di tempat lain, siswa-siswinya bisa dibawa ke mana saja, student-centered oke, teacher-centered juga oke. Tapi di sekolah ini, I conduct mostly teacher-centered learning, ya menyesuaikan siswa gitu deh.

2. Tempat berlatih menjadi tegas.

Sebelumnya, seperti guru bahasa Inggris yang lain, saya membiasakan diri saya untuk friendly & ramah pada siswa. Kadang pelajaran itu sengaja saya selingi dengan banyak bercanda, menyanyi, & games supaya siswa tidak bosan. Tapi di SMP 20, ow...it does not work well, saya terlatih menjadi tegas. Karena jika saya tidak tegas, siswa saya bisa-bisa susah diatur & tidak hormat pada gurunya. Games tetap games, tapi dengan tegas. Artinya siswa harus tahu bahwa mereka diberi keterbatasan supaya tidak teriak dengan seenaknya atau ramai berlebihan.

Saya senang karena mendapatkan pengalaman supaya menjadi a new better person. Tapi kadang di depan kelas rasanya pingin nangis kalau kesulitan meng-handle kelas & menarik perhatian siswa hehee...

3. Tempat berlatih mengajar bahasa Indonesia.

Awalnya sedih. Sad, oh so sad. Ibu saya juga ikut sedih sekali. I was so surprised when I was not permitted to teach English anymore. Rasanya kepala ini menjadi buyar. It has been my dream for years untuk menjadi guru/dosen bahasa Inggris, not Indonesian. Sejak SMA saya sudah jatuh cinta pada bahasa Inggris sampai semangat ikut lomba, termasuk speech contest di Universitas Sanata Darma Yogya tahun 2000 (masih hapal, bahkan kartu tanda peserta juga masih saya simpan hehee...). Masa kuliah saya juga rajin ikut lomba speech contest. Pernah lho menjadi juara 1 di Speech Contest antar Tingkat tahun 2003. Benar2 saya ingat karena baru kali itu saya jadi juara, juara 1 pula. Bangga, iya dong. Jelas (Lawannya mahasiswa bahasa Inggris semua....) Hasil perjuangan. Ini sertifikatnya. (Maaf tidak bermaksud sombong, tapi terkadang kita memang harus unjuk gigi supaya tidak dipandang sebelah mata terus)

Serifikat juara 1 Speech Contest antar Tingkat 2003 di ESA FKIP UNS

Kembali ke poin tadi, akhirnya saya mengajar bahasa Indonesia. Tapi ya..., ya sudahlah. Jalani dengan penuh tanggung jawab; ini adalah sebuah tantangan. Tantangan belajar lagi, belajar bahasa tapi di switch ke Indonesia. Tapi ada obatnya, saya masih mengajar bahasa Inggris pada mahasiswa yang ikut pelatihan di pusat bahasa sebuah universitas. It's enough dah sementara bisa menjawab kehausan saya berbicara dengan bahasa Inggris.

4. Tempat ngeksis nyanyi

Tiap 3 bulan sekali pasti diadakan acara pertemuan keluarga dimana saya bisa bernyanyi di depan orang banyak. Menyalurkan bakat narsis. Suara saya ga bagus-bagus amat sih, tapi bolehlah wong ya tidak pals amat lah kalo nyanyi. Jaman SMA pernah lho jadi juara 3 lomba karaoke di sekolah lho, ketika itu menyanyikan lagu "Don't Cry for Me Argentina". Senang sekali lah, secara saya ga terlalu jago nyanyi bisa menang lomba karena ketemu lagu yang pas, meski cuma nomor 3 hehee.... 

Ini salah satu foto ketika saya menyanyi di acara keluarga SMP 20.

Menyanyi di acara pertemuan keluarga

SMP 20 akan tetap menjadi SMP yang saya cintai karena saya belajar banyak hal di sini. Beberapa bapak/ibu guru menginspirasi saya tentang pentingnya bekerja dengan penuh dedikasi, bekerja dengan tulus & penuh tanggung jawab apapun yang terjadi. Saya berharap sekali (semoga Allah mengabulkan doa saya, aamiin), ini adalah semester terakhir saya mengabdi disini. Saya berharap semester depan ada kabar baik, entah di mana itu tempatnya. (Syukur2 di sekitar sini saja hehee...)

Regards,
Manda
English &Indonesian Teacher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar